Inilah 7 Senjata Tradisional Dari Jawa Barat
Loading...
Budaya masyarakat Sunda memang sudah dikenal sebagai budaya yang cukup tua di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Adanya kerajaan-kerajaan Hindu di tanah Parahyangan dimasa lampau seperti Pajajaran, Tarumanegara, dan kerajaan lainnya menjadi bukti akan hal tersebut.
Selain itu, kelengkapan perkakas kehidupan yang cukup beraneka ragam juga menunjukan bahwa kemajuan pola kehidupan nenek moyang masyarakat tanah Jawa Barat yang lebih unggul dibandingkan dengan suku-suku lainnya di nusantara. Salah satu peninggalan perkakas tradisional tersebut salah satunya berupa senjata.
Terdapat beberapa senjata tradisional Provinsi Jawa Barat yang sampai saat ini masih tetap digunakan oleh masyarakat suku Sunda di dalam kehidupannya. Sebagian ada yang berfungsi sebagai sarana identitas, sarana perlindungan diri, dan banyak juga yang berfungsi sebagai alat pertanian.
Berikut ini 7 senjata tradisional dari Jawa Barat :
Kujang merupakan sebuah senjata tikam yang memiliki desain sangat unik dan berukuran sekitar 20 sampai 25 cm. Senjata kujang dimasa lampau sering digunakan sebagai sarana perlindungan diri, sehingga senjata tradisional ini sering dipakai sebagai perlengkapan pakaian bagi kaum pria.
Menurut sejarahnya, senjata kujang ini diperkirakan pertama kali ada sejak abad ke-8 M, yaitu tepatnya dimasa kejayaan kerajaan Tarumanegara. Sampai saat ini, senjata kujang mengalami banyak perkembangan.
Berbagai modifikasi bentuk yang dilakukan oleh para pembuatnya sudah melahirkan berbagai jenis kujang dengan bentuknya yang beraneka ragam, seperti halnya bentuk burung ciung (kujang ciung), burung kuntul (kujang kuntul), ayam jago (kujang jago), ular naga (kujang naga), bangkong atau kodok (kujang bangkong), badak (kujang badak), dan juga kujang dengan bentuknya yang agak kurus (kujang kudi).
Balincong merupakan sebuah alat yang umumnya digunakan untuk menggali tanah ataupun untuk memecah batuan. Berbeda halnya dengan patik, balincong ini mempunyai 2 (dua) sisi mata yang pada arah ketajamannya saling berlawanan. Satu sisi mata searah dengan gagang dan satu sisi mata lainnya tegak lurus dengan gagang.
Kata "patik" di dalam bahasa Indonesia artinya adalah kapak. Patik ini merupakan senjata tradisional Provinsi Jawa Barat yang dipakai untuk menebang dan juga membelah kayu. Di masa lampau, senjata patik ini dipakai untuk mencari kayu bakar, membuka hutan, ataupun kegiatan berat lainnya. Sampai saat ini, patik masih sering dipakai oleh masyarakat Sunda, terutama masyarakat yang tinggal di pedesaan.
Kata "bedog" merupakan bahasa sunda yang dalam bahasa indonesia artinya golok. Bedog Sunda mempunyai ciri khas yang cukup unik, yakni pada bentuk ujungnya yang melengkung ke arah mata (kebalikan dari senjata golok khas Betawi).
Senjata bedog ini merupakan senjata yang digunakan sebagai senjata multifungsi (banyak fungsi). Selain untuk sarana pertahanan diri, senjata ini juga sering digunakan untuk aktivitas para kaum pria saat bekerja di kebun, menyembelih hewan, ataupun alat berburu.
Congkrang merupakan senjata tradisional Provinsi Jawa Barat yang saat ini sudah mulai langka dan juga sulit ditemukan. Alat yang biasa dipakai untuk menyiangi rerumputan kecil di kebun ini bentuknya menyerupai cangkul mini. Congkrang pada umumnya sering digunakan oleh para kaum ibu saat membantu suaminya bekerja di kawasan pertanian ataupun untuk membersihkan halaman sekitar rumah dari rerumputan.
Arit merupakan senjata tradisional Provinsi Jawa Barat yang sampai saat ini masih tetap digunakan oleh masyarakat Sunda, khususnya oleh masyarakat yang berprofesi sebagai peternak. Senjata arit sering digunakan untuk mencari rerumputan guna memberi makan hewan ternak mereka. Senjata ini sering di pakai sebab lebih mudah digunakan dibandingkan dengan senjata lainnya.
Di beberapa daerah di Indonesia, juga banyak ditemukan senjata tradisional lainnya yang bentuknya menyerupai arit, misalnya saja sabit khas Betawi, celurit khas Madura, dan lain sebagainya.
Selain itu, kelengkapan perkakas kehidupan yang cukup beraneka ragam juga menunjukan bahwa kemajuan pola kehidupan nenek moyang masyarakat tanah Jawa Barat yang lebih unggul dibandingkan dengan suku-suku lainnya di nusantara. Salah satu peninggalan perkakas tradisional tersebut salah satunya berupa senjata.
Terdapat beberapa senjata tradisional Provinsi Jawa Barat yang sampai saat ini masih tetap digunakan oleh masyarakat suku Sunda di dalam kehidupannya. Sebagian ada yang berfungsi sebagai sarana identitas, sarana perlindungan diri, dan banyak juga yang berfungsi sebagai alat pertanian.
Berikut ini 7 senjata tradisional dari Jawa Barat :
Daftar Isi
1. Kujang
Kujang
Kujang merupakan sebuah senjata tikam yang memiliki desain sangat unik dan berukuran sekitar 20 sampai 25 cm. Senjata kujang dimasa lampau sering digunakan sebagai sarana perlindungan diri, sehingga senjata tradisional ini sering dipakai sebagai perlengkapan pakaian bagi kaum pria.
Menurut sejarahnya, senjata kujang ini diperkirakan pertama kali ada sejak abad ke-8 M, yaitu tepatnya dimasa kejayaan kerajaan Tarumanegara. Sampai saat ini, senjata kujang mengalami banyak perkembangan.
Berbagai modifikasi bentuk yang dilakukan oleh para pembuatnya sudah melahirkan berbagai jenis kujang dengan bentuknya yang beraneka ragam, seperti halnya bentuk burung ciung (kujang ciung), burung kuntul (kujang kuntul), ayam jago (kujang jago), ular naga (kujang naga), bangkong atau kodok (kujang bangkong), badak (kujang badak), dan juga kujang dengan bentuknya yang agak kurus (kujang kudi).
Baca Juga :
2. Balincong
Balincong
Balincong merupakan sebuah alat yang umumnya digunakan untuk menggali tanah ataupun untuk memecah batuan. Berbeda halnya dengan patik, balincong ini mempunyai 2 (dua) sisi mata yang pada arah ketajamannya saling berlawanan. Satu sisi mata searah dengan gagang dan satu sisi mata lainnya tegak lurus dengan gagang.
3. Patik
Patik
Kata "patik" di dalam bahasa Indonesia artinya adalah kapak. Patik ini merupakan senjata tradisional Provinsi Jawa Barat yang dipakai untuk menebang dan juga membelah kayu. Di masa lampau, senjata patik ini dipakai untuk mencari kayu bakar, membuka hutan, ataupun kegiatan berat lainnya. Sampai saat ini, patik masih sering dipakai oleh masyarakat Sunda, terutama masyarakat yang tinggal di pedesaan.
4. Bedog
Bedog
Kata "bedog" merupakan bahasa sunda yang dalam bahasa indonesia artinya golok. Bedog Sunda mempunyai ciri khas yang cukup unik, yakni pada bentuk ujungnya yang melengkung ke arah mata (kebalikan dari senjata golok khas Betawi).
Senjata bedog ini merupakan senjata yang digunakan sebagai senjata multifungsi (banyak fungsi). Selain untuk sarana pertahanan diri, senjata ini juga sering digunakan untuk aktivitas para kaum pria saat bekerja di kebun, menyembelih hewan, ataupun alat berburu.
5. Congkrang
Congkrang
Congkrang merupakan senjata tradisional Provinsi Jawa Barat yang saat ini sudah mulai langka dan juga sulit ditemukan. Alat yang biasa dipakai untuk menyiangi rerumputan kecil di kebun ini bentuknya menyerupai cangkul mini. Congkrang pada umumnya sering digunakan oleh para kaum ibu saat membantu suaminya bekerja di kawasan pertanian ataupun untuk membersihkan halaman sekitar rumah dari rerumputan.
6. Arit
Arit
Arit merupakan senjata tradisional Provinsi Jawa Barat yang sampai saat ini masih tetap digunakan oleh masyarakat Sunda, khususnya oleh masyarakat yang berprofesi sebagai peternak. Senjata arit sering digunakan untuk mencari rerumputan guna memberi makan hewan ternak mereka. Senjata ini sering di pakai sebab lebih mudah digunakan dibandingkan dengan senjata lainnya.
Di beberapa daerah di Indonesia, juga banyak ditemukan senjata tradisional lainnya yang bentuknya menyerupai arit, misalnya saja sabit khas Betawi, celurit khas Madura, dan lain sebagainya.
Baca Juga :
7. Sulimat
Sulimat
Di antara banyaknya senjata tradisional Provinsi Jawa Barat, senjata sulimat ini mungkin menjadi senjata tradisional yang paling langka dan juga sulit untuk ditemukan hingga saat ini.
Senjata tradisional berupa sebilah pisau runcing ini digunakan dengan cara ditancapkan ke dalam tanah. Pada bagian mata yang runcing dipakai para petani untuk mengupas kulit kelapa, sehingga pekerjaan mengupas kelapa menjadi lebih cepat selesai.
Suka artikel berjudul Inilah 7 Senjata Tradisional Dari Jawa Barat, Yuk bagikan ke: